Ada
yang menarik dari batu cincin akik ini. Tampilannya memiliki corak yang mirip sarang tawon. Motif
serat dan ruas menyerupai gelembung udara, membuat batu ini sangat mirip dengan sarang
lebah sungguhan. Hanya saja, yang menjadi pembeda dengan sarang lebah asli,
warna batu ini bervarias. Mulai warna kuning, merah, hijau, coklat, putih dan
kehitaman.
Batu akik sarang tawon merupakan fosil yang terbentuk
dari terumbu karang. Pada bagian dalamnya terdapat berbagai makhluk laut yang
ikut membeku dan mengristal. Seperti rumput laut, dan hewan laut yang
terperangkap kemudian membeku dan mengkristal selama ribuan tahun.
Terumbu
atau ganggang laut yang membentuk fosil dan mengkristal, membuat warna batu ini
bervariasi. Namun semua benda laut yang ada dalam batu itu kebanyakan masih
utuh. Sehingga bentuk asli seperti rumput laut atau ganggang laut yang terperangkap
didalamnya, masih terlihat jelas seperti aslinya. Meskipun sudah mengkristal
dan mengeras selama ribuan atau jutaan tahun.
Sebagian orang percaya, bahwa
batuan yang mengkristal secara alami dalam perut bumi, diyakini memiliki energi
alam yang berkhasiat. Terutama bagi mereka yang menempelkan benda tersebut di
tubuhnya. Baik dalam bentuk aksesoris berupa lionton, manik-manik atau batu
cincin yang dikenakan sebagai perhiasan.
Konon batuan ini bermanfaat sebagai media terapi untuk
penyembuhan berbagai gangguan kesehatan. Juga untuk meningkatkan energi postif
dalam tubuh. Yang diduga diambil dari zat-zat penyusun batuan berupa tanaman
atau hewan laut dalam batu tersebut
Terlepas dari kepercayaan sebagian orang, batu sarang
tawon yang terbentuk dari bahan dasar terumbu karang ini memang sangat unik. Terlebih
jika dijadikan berbagai aksesoris atau perhiasan, baik berupa batu cincin,
liontin atau jenis perhiasan lain.
Sumber:
akiks.com
No comments:
Post a Comment